KELEMAHAN DAN TANTANGAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN
A.
Kelemahan SIK
- Bergantung pada sumber listrik. Karena menggunakan komputer, semua hal yang berhubungan dengan teknologi informasi untuk kesehatan bergantung pada sumber listrik. Apabila listrik padam, maka segala pekerjaan yang berkaitan dengan penyimpanan dan pengolahan data akan sulit untuk dilakukan menggunakan komputer. Hal ini tentu akan mengganggu pelayanan yang akan diberikan kepada para pasien di rumah sakit.
- Bergantung pada aplikasi. Selain bergantung pada sumber listrik, penggunaan teknologi informasi untuk kesehatanjuga bergantung pada aplikasi yang digunakan. Jika aplikasi yang digunakan sering bermasalah, maka pelayanan kepada pasien juga akan buruk. Untuk itu, gunakan aplikasi yang tepat agar pelayanan kepada pasien dapat dilakukan secara maksimal.
- Perlu pelatihan khusus. Tidak semua orang dapat bekerja dengan komputer secara akrab, hal ini memberikan kesulitan tersendiri. Untuk dapat menggunakan sistem komputerisasi tersebut maka petugas rumah sakit harus melakukan pelatihan khusus. Terutama untuk menyesuaikan diri dalam menggunakan aplikasi yang akan digunakan dalam pengolahan data pasien tersebut.
Analisis situasi yang dilakukan salah satunya dapat menggunakan analisis
SWOT. Analisis SWOT yaitu analisis antarkomponen dengan memanfaatkan deskripsi
SWOT setiap komponen untuk merumuskan strategi pemecahan masalah, serta
pengembangan dan atau perbaikan mutu sistem informasi kesehatan secara
berkelanjutan.
SWOT merupakan akronim dari Strength (kekuatan/kondisi
positif), Weakness (kelemahan internal sistem), Opportunity (kesempatan/
peluang sistem), dan Threats (ancaman/ rintangan/
tantangan dari lingkungan eksternal sistem). Kekuatan yang dimaksud adalah
kompetensi khusus yang terdapat dalam sistem, sehingga sistem tersebut memiliki
keunggulan kompetitif di pasaran. Kekuatan dapat berupa: sumber daya,
keterampilan, produk, jasa andalan, dan sebagainya yang membuatnya lebih kuat
dari pesaing dalam memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan dan masyarakat
di dalam atau di luar sistem. Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan
dalam hal sumber daya, keterampilan dan kemampuan yang menjadi penghalang
serius bagi penampilan kerja sistem informasi kesehatan. Adapun peluang adalah
berbagai situasi lingkungan yang menguntungkan bagi sistem tersebut, sedangkan
ancaman/tantangan merupakan kebalikan dari peluang. Tantangan yang mungkin
muncul sehubungan dengan pengembangan sistem informasi kesehatan pada dasarnya
berasal dari dua perubahan besar yaitu tantangan dari otonomi daerah dan
tantangan dari globalisasi. Dengan demikian ancaman/tantangan adalah
faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan sistem.
Analisis SWOT dapat diterapkan dalam tiga bentuk untuk membuat keputusan
strategis, yaitu:
- Analisis SWOT memungkinkan penggunaan kerangka berfikir yang logis dan holistik yang menyangkut situasi dimana organisasi berada, identifikasi dan analisis berbagi alternatif yang layak untuk dipertimbangkan dan menentukan pilihan alternatif yang diperkirakan paling ampuh
- Pembandingan secara sistematis antara peluang dan ancaman eksternal di satu pihak, serta kekuatan dan kelemahan internal di pihak lain.
- Analisis SWOT tidak hanya terletak pada penempatan organisasi pada kuadran tertentu akan tetapi memungkinkan para penentu strategi organisasi untuk melihat posisi organisasi yang sedang dianalisis tersebut secara menyeluruh dari aspek produk/ jasa/ informasi yang dihasilkan dan pasar yang dilayani.
Dalam melakukan analisis situasi menggunakan analisis SWOT, maka
langkah-langkahnya adalah:
1.
Langkah 1: Identifikasi kelemahan dan ancaman yang
paling mendesak untuk diatasi secara umum pada semua komponen.
2.
Langkah 2: Identifikasi kekuatan dan peluang yang
diperkirakan cocok untuk mengatasi kelemahan dan ancaman yang telah
diidentifikasi lebih dahulu pada Langkah 1.
3.
Langkah 3: Masukkan butir-butir hasil identifikasi
(Langkah 1 dan Langkah 2) ke dalam Pola Analisis SWOT seperti berikut.
Gambar 1.
Pola Deskripsi dalam Analisis SWOT
Pada waktu mengidentifikasikan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman
dalam sistem informasi kesehatan, perlu diingat bahwa kekuatan dan
kelemahan merupakan faktor internal yang perlu
diidentifikasikan di dalam sistem, sedangkan peluang dan ancaman merupakan faktor
eksternal yang harus diidentifikasi dalam lingkungan eksternal sistem.
Lingkungan eksternal suatu sistem informasi kesehatan dapat berupa: pemerintah,
masyarakat luas, stakeholder internal dan eksternal, dan
pesaing. Langkah ini dapat dilakukan secara keseluruhan, atau jika terlalu
banyak, dapat dipilah menjadi analisis SWOT untuk komponen masukan, proses, dan
keluaran.
Masukan termasuk fisik dan non fisik.
Masukan fisik berupa sumber daya manusia, pembiayaan, sarana-prasarana, metode,
hardware dan software pendukung, market dan manajemen waktu (7M=man, money,
material, methode, machine, market dan minute). Masukan
non fisik berupa data kesehatan.
Proses berupa pengelolaan sistem
(data) hingga menjadi informasi, termasuk tatapamong, manajemen dan
kepemimpinan, dan kerja sama.
Keluaran berupa jenis informasi yang
dihasilkan, termasuk model dan media informasi, publikasi, dan pengguna
informasi.
4.
Langkah 4: Rumuskan strategi atau strategi-strategi
yang direkomendasikan untuk menangani kelemahan dan ancaman, termasuk pemecahan
masalah, perbaikan, dan pengembangan program secara berkelanjutan. Analisis
untuk pengembangan strategi pemecahan masalah dan perbaikan/pengembangan
program itu digambarkan pada Gambar 2.
Gambar
2. Analisis SWOT untuk Pengembangan Strategi
5.
Langkah 5: Tentukan prioritas penanganan kelemahan dan
ancaman itu, dan susunlah suatu rencana tindakan untuk melaksanakan program
penanganan.
Hasil analisis SWOT dimanfaatkan untuk menyusunan strategi pemecahan
masalah, serta pengembangan dan atau perbaikan mutu sistem secara
berkelanjutan. Jika kekuatan lebih besar dari kelemahan, dan peluang lebih baik
dari ancaman, maka strategi pengembangan sebaiknya diarahkan kepada
perluasan/pengembangan sistem, sedangkan jika kekuatan lebih kecil dari
kelemahan, dan peluang lebih kecil dari ancaman, maka sebaiknya strategi
pengembangan lebih ditekankan kepada upaya konsolidasi ke dalam, melakukan
penataan sistem dan organisasi secara internal dengan memanfaatkan kekuatan dan
peluang yang ada, dan mereduksi kelemahan di dalam dan ancaman dari luar.
Analisis itu dapat digambarkan sebagai berikut.
Gambar
3. Analisis SWOT dan Prioritas Strategi Pengembangan
Langkah-langkah Analisis SWOT di atas dikenal dengan model David (2004),
yaitu matriks Threats-Opportunity-Weakness-Strength (TOWS),
merupakan perangkat pencocokan yang penting dan dapat membantu pengelola sistem
mengembangkan empat tipe strategi: strategi SO (Strength-Opportunity),
strategi WO (Weakness-Opportunity), strategi ST (Strength-Threats)
dan strategi WT (Weakness-Threats). Mencocokkan faktor-faktor eksternal
dan internal kunci, merupakan bagian yang sangat sulit dalam mengembangkan
matriks TOWS dan memerlukan penilaian yang baik dan tidak ada sekumpulan
kecocokan yang paling baik.
Strategi SO (Strength-Opportunity), yaitu strategi kekuatan-peluang,
menggunakan kekuatan internal sistem untuk memanfaatkan peluang eksternal
sistem. Strategi WO (Weakness-Opportunity), yaitu strategi
kelemahan-peluang, bertujuan untuk memperbaiki kelemahan dengan memanfaatkan
peluang eksternal. Strategi ST (Strength-Threats), yaitu strategi
kekuatan-ancaman, menggunakan kekuatan sistem untuk menghindari atau mengurangi
dampak ancaman eksternal. Strategi WT (Weakness-Threats), yaitu strategi
kelemahan-ancaman, merupakan strategi defensif yang diarahkan untuk mengurangi
kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal.
Contoh penerapan deskripsi SWOT pada sistem informasi kesehatan nasional
berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan (tahun 2012) pada Pusat Data
dan Informasi, dan unit-unit lain di Kementerian Kesehatan, serta unit di luar
sektor kesehatan maka diketahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam
sistem informasi kesehatan, seperti tampak dalam tabel di bawah ini. Hasil
deskripsi ini kemudian dianalisis dan selanjutnya dijadikan sebagai bahan
pertimbangan dalam penyusunan rencana jangka menengah pengembangan dan
penguatan sistem informasi kesehatan nasional selanjutnya.
Tabel 1: Deskripsi SWOT
STRENGTH (
KEKUATAN )
1.
Indonesia telah memiliki beberapa legislasi terkait
SIK (UU Kesehatan, SKN, Kebijakan dan strategi pengembangan SIKNAS dan
SIKDA).
2.
Tenaga pengelola SIK sudah mulai tersedia pada
tingkat Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota.
3.
Infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi
tersedia di semua Provinsi dan hampir seluruh Kabupaten/kota
4.
Indikator kesehatan telah tersedia.
5.
Telah ada sistem penggumpulan data secara rutin yang
bersumber dari fasilitas kesehatan pemerintah dan masyarakat.
6.
Telah ada inisiatif pengembangan SIK oleh beberapa
fasilitas kesehatan seperti Rumah Sakit, Puskesmas dan Dinas Kesehatan, untuk
memenuhi kebutuhan mereka sendiri.
7.
Diseminasi data dan informasi telah dilakukan,
contohnya hampir semua Provinsi dan Kabupaten/kota dan Pusat menerbitkan
profil kesehatan.
|
WEAKNESSES
( KELEMAHAN )
1.
SIK masih terfragmentasi (belum terintegrasi) dan
dikelola berbagai pihak sehingga terdapat “pulau-pulau informasi”.
2.
Legislasi yang ada belum kuat untuk mendukung
integrasi SIK.
3.
Tidak terdapatnya penanggung jawab khusus SIK
(petugas SIK umumnya masih rangkap jabatan).
4.
Tenaga Pengelola SIK umumnya masih kurang diakui
perannya, pengembangan karir tidak jelas dan belum ada jabatan fungsionalnya.
5.
Terbatasnya anggaran untuk teknologi informasi dan
komunikasi khususnya untuk pemeliharaan.
6.
Indikator yang digunakan sering kurang menggambarkan
“subjek” yang diwakili.
7.
Belum terbangunnya mekanisme aliran data kesehatan
baik lintas program (Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota) maupun lintas sektor.
8.
Masih lemahnya mekanisme monitoring, evaluasi dan
audit SIK.
9.
Kualitas data masih bermasalah (tidak akurat,
lengkap, tepat waktu
10.
Penggunaan data/informasi oleh pengambil keputusan
dan masyarakat masih sangat rendah
|
OPPORTUNITIES
( PELUANG )
1.
Kesadaran akan permasalahan kondisi SIK dan
manfaat eHealth mulai meningkat pada semua pemangku kepentingan
terutama pada tingkat manajemen Kementerian Kesehatan.
2.
Telah ada peraturan perundang-undangan terkait
informasi dan TIK.
3.
Terdapatnya kebijakan perampingan struktur dan
pengkayaan fungsi, memberikan peluang dalam pengembangan jabatan fungsional
pengelolaan SIK.
4.
Terdapat jenjang pendidikan informasi kesehatan yang
bervariasi dari diploma hingga sarjana di perguruan tinggi.
5.
Para donor menitik beratkan program pengembangan
SIK.
6.
Registrasi vital telah dikembangkan oleh Kementerian
Dalam Negeri dan telah mulai dengan proyek percobaan di beberapa Provinsi.
7.
Adanya inisiatif penggunaan nomor identitas tunggal
penduduk oleh Kementerian Dalam Negeri yang merupakan peluang untuk
memudahkan pengelolaan data sehingga menjadi berkualitas.
8.
Kebutuhan akan data berbasis bukti meningkat
khususnya untuk anggaran (perencanaan) yang berbasis kinerja.
|
THREATHS (
ANCAMAN )
1.
Dengan Otonomi daerah, terkadang pengembangan SIK
tidak menjadi prioritas.
2.
Rotasi tenaga SIK di fasilitas kesehatan Pemerintah
tanpa perencanaan dan koordinasi dengan Dinas Kesehatan telah menyebabkan
hambatan dalam pengelolaan SIK.
3.
Sebagian program kesehatan yang didanai oleh donor
mengembangkan sistem informasi sendiri tanpa dikonsultasikan atau
dikoordinasikan sebelumnya dengan Pusat Data dan Informasi dan pemangku
kepentingannya.
4.
Komputerisasi data kesehatan terutama menuju data
individu (disaggregate) meningkatkan risiko terhadap keamanan dan kerahasiaan
sistem TIK.
5.
Kondisi geografis Indonesia yang sangat beragam
dimana infrastruktur masih sangat lemah di daerah terpencil sehingga
menjadi hambatan modernisasi.
|
B.
Tantangan SIK
Faktor ancaman
merupakan faktor eksternal atau lingkungan dari sistem informasi kesehatan
nasional. Faktor ini akan menghambat implementasi sistem jika tidak disikapi
dengan baik. Dengan perspektif lain sebuah ancaman dapat juga dipandang sebagai
sebuah tantangan di masa depan yang harus bisa dihadapi. Beberapa faktor
eksternal yang menjadi ancaman atau tantangan yang mungkin muncul dalam
pengembangan sistem informasi kesehatan antara lain:
- Tantangan Otonomi Daerah (OTODA). Otonomi daerah saat ini menyebabkan masing-masing daerah sibuk mengerjakan urusannya sendiri, termasuk dalam menyusun prioritas untuk pengembangan dan pengelolaan sistem informasi kesehatannya. Hal ini tentu saja akan berdampak pada kelancaran integrasi sistem informasi kesehatan yang diharapkan salah satunya dibangun dengan penguatan SIKDA. Kondisi tersebut akan menyulitkan Pemerintah (dhi. Kementerian Kesehatan) dalam memfasilitasi pengembangan sistem informasi kesehatan di daerah, implementasi standarisasi dan pembenahan tata kelola. Pembandingan dengan daerah lain (benchmarking) pun akan mengalami kesulitan karena tidak adanya standar.
- Tantangan Globalisasi. Era globalisasi menyebabkan bebasnya pertukaran berbagai hal antar negara seperti sumber daya manusia, IPTEK, dan lain-lain. Di bidang kesehatan, hal ini akan dapat menimbulkan dampak negatif apabila tidak dikelola dengan baik. Beberapa dampak negatif tersebut antara lain adanya penyakit-penyakit serta gangguan kesehatan baru, masuknya investasi dan teknologi kesehatan yang dapat meningkatkan tingginya biaya kesehatan, serta masuknya tenaga-tenaga kesehatan asing yang menjadi kompetitor tenaga kesehatan dalam negeri. Untuk menghadapi kemungkinan dampak negatif yang terjadi seiring era globalisasi maka dukungan sistem informasi sangatlah diperlukan. Sistem kewaspadaan dini untuk mengintervensi permasalahan kesehatan sangatlah bergantung pada pasokan data dan informasi yang akurat, cepat, dan tepat. Apabila era globalisasi datang pada saat sistem informasi kesehatan nasional kita belum kuat, maka dikhawatirkan akan membawa dampak-dampak negatif yang merugikan.
REFERENSI
http://masoleno.blogspot.co.id/2016/10/sisitem-informasi-kesehatan-sik.html
Diakses Tanggal 21 September 2017 Pukul 09.27 Wita
https://oshigita.wordpress.com/2014/01/21/analisis-situasi-sistem-informasi-kesehatan/
Diakses Tanggal 21 September 2017 Pukul 9.33 Wita
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=9&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjZ37SFqrbWAhVLL48KHdTyCIsQFghZMAg&url=http%3A%2F%2Fwww.pusdatin.kemkes.go.id%2Fresources%2Fdownload%2Fpusdatin%2Flain-lain%2FPMK-No-97-Th-2015-ttg-Peta-Jalan-Sistem-Informasi-Kesehatan-Tahun-2015-2019.pdf&usg=AFQjCNHu77pNmbPAgO1RxX_CcQAXqVNMqw
Diakses
Tanggal 21 September 2017 Pukul 21.17 Wita
0 komentar:
Posting Komentar